Senin, 21 Mei 2012

Polwan Akan Direkrut Sebagai Petugas Haji


Sabtu, 19 Mei 2012 –
Jakarta(Pinmas)—Kementerian Agama melalui Ditjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh (PHU) berencana merekrut tenaga Polisi Wanita (Polwan) sebagai petugas haji di Arab Saudi.

Kemenag tetap merekrut petugas keamanan dari Mabes TNI dan Polri dari unsur Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) dengan menambah dari unsur Polwan atau lainnya, demikian salah satu butir catatan dari kesimpulan Rapat Kerja Teknis Penyelenggaraan Ibadah Haji Pusat dan Daerah Tahun 1433H/2012M yang berakhir Rabu malam.

Rakernis itu sendiri berlangsung sejak 15 – 17 Mei 2012 di Pantai Indah Ancol, Jakarta Utara. Sebanyak 112 peserta dari seluruh Indonesia hadir, termasuk dari para kakanwil Kemenag, unsur Kementerian Perhubungan, Kesehatan, Kementerian Hukum dan HAM, bank penerima setoran (BPS) dana haji dan seluruh pemangku kepentingan.

Peserta Rakernis menilai, dukungan penyelenggaraan ibadah haji untuk musim haji mendatang sedikit mengalami perbedaan, yaitu “diwarnai” kehadiran para Polwan, karena mereka lebih mudah dengan naluri keibuan dalam membantu jemaah haji perempuan dari tanah air.

Berapa jumlahnya tenaga Polwan yang akan direkrut, sampai saat ini tak bisa disebutkan. Tetapi yang jelas para Polwan itu diharapkan dapat mendukung tugas-tugas Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di kota Madinah.

Pengetatan rekrutmen petugas
Rakernis yang ditutup Sekretaris Ditjen PHU Cepi Supriatna itu juga mendapat persetujuan dari para peserta sidang tentang pentingnya pengetatan rekrutmen petugas haji dan terbuka untuk mendapatkan petugas yang memiliki kompetensi, integritas dan dedikasi. Restrukturisasi organisasi PPIH Arab Saudi harus ramping dan kaya fungsi.

Cepi mengatakan, optimalisasi peran dan kinerja Petugas Haji Daerah harus benar-benar berjalan. Untuk mendukung itu diperlukan adanya identitas khusus bagi petugas pada saat operasional di kawasan Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina).

Pada musim haji ini, pihaknya juga tetap melibatkan unsur pondok pesantren, perguruan tinggi keagamaan Islam, dan ormas Islam. Memantapkan orientasi dan praktik lapangan petugas kloter dan petugas nonkloter serta temus( tenaga musiman) di Arab Saudi dan dibekali buku pedoman dan prosedur kerja sesuai standar manajemen mutu.

Di sisi lain, dalam Rakernis itu juga ditekankan pentingnya kelengkapan dokumen perjalanan haji dan identitas lainnya. Untuk itu diupayakan penerbitan paspor jemaah haji pada mulai pertengahan Mei 2012. “Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji (DAPIH) sebagai sarana pengendali data jemaah tetap diperlukan,” ia menegaskan.

Karena itu pula diminta kepada provinsi agar segera menyerahkan paspor jemaah haji batal yang sudah di-visa ke Direktorat Pelayanan Haji, mengupayakan agar provinsi segera menyerahkan paspor jemaah haji batal yang sudah di-visa ke Direktorat Pelayanan Haji, mengupayakan peningkatan kualitas seragam batik jemaah haji serta dilakukan pengawasan distribusinya.

Untuk musim haji 2012 ini, Kementerian Agama menambah jumlah embarkasi/debarkasi haji, yaitu embarkasi Mataram sehingga jumlahnya yang semula 11 menjadi 12, kata Cepi Supriatna.
Ia menambahkan, untuk koper, tas tentengan, dan tas paspor jemaah haji hanya dikeluarkan oleh pihak perusahaan penerbangan jemaah dan akan ditingkatkan kualitas bahannya. Tas paspor akan mencantumkan nomor telepon kantor TUH dan Daker, sedangkan tas tentengan menggunakan roda. Mengupayakan agar daerah mempercepat proses penerbitan Perda tentang transportasi jemaah haji dari Kab/Kota ke Embarkasi dan dari Debarkasi ke Kab/Kota.(ant/ess)

Sumber:http://www.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=91704

Tidak ada komentar:

Posting Komentar