Bagaimana Tertib Melontar Jumrah?




Jamaah haji saat berjalan memasuki jamarat (tempat melempar jumrah) di Mina, Makkah, Arab Saudi. Foto: Antara.

REPUBLIKA.CO.ID – Bagaimana tata cara Rasulullah SAW dalam melontar jamarat? Rasululah SAW mula-mula melempari jumrah yang pertama, lalu beliau melontar jumrah yang dekat ke Masjid Khif, kemudian jumrah ats-Tsaniyah (al-Wustha ) yang mengiringi jumrah yang pertama itu. Sesudah itu barulah beliau melempari jumrah al-Aqabah.
Imam Malik, Asy-Syafi’i dan Ahmad mensyaratkan agar para hujjaj haruslah mengerjakan pelontaran tersebut dengan tertib, yaitu berurutan sebagaimana yang dikerjakan Rasulullah.
Namun, berbeda pendapat dengan ulama Hanafiyah. Ulama ini mengatakan bahwa tertib tersebut hanyalah sunaht dan diperbolehkan tidak berurutan.
Para hujjaj sangat dianjurkan pada tiap-tiap melempar batu mengucapkan takbir, doa-doa dan hendaklah meletakkan batu itu di antara jari-jari.
Abdullah Ibnu Mas’ud dan Ibnu Umar pada saat melempari Jamrah Aqabah membaca, “Wahai Tuhan-Ku, jadikanlah dia haji yang mabrur, dan dosa yang diampuni.”
Menurut Ibrahim An-Nakha’i para sahabat juga menyukai supaya orang yang melempar jumrah membaca doa, “Wahai Tuhan-ku, jadikanlah dia haji yang mabrur, dosa yang diampuni, dan sa’i yang disyukuri.”
Dalam hadis Jabir diterangkan bahwa Nabi pada tiap melemparkan batu mengucapkan takbir. Ibnu Salman Al-Akhwas berkata, “Saya melihat Rasulullah SAW pada waktu melempari Jumratul Aqabah, duduk di atas kendaraan, dan saya melihat beliau memegangi batu itu di antara jari-jarinya. dan saya melihat para jamaah melempar bersama-sama beliau.”
Apabila seseorang tidak dapat melempar jumrah karena sakit atau sebab-sebab lain, maka hendaklah ia menyuruh orang lain untuk menggantinya melempari jumrah.
Diterangkan oleh Jabir, bahwasanya para sahabat berhaji bersama-sama Rasulullah, maka para sahabat melempar jumrah atas nama para wanita dan anak-anak. Demikian diriwayatkan oleh Ibnu Majah.
Redaktur: Chairul Akhmad
Reporter: Hannan Putra
Sumber: Pedoman Haji oleh Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy

Sumber: http://www.jurnalhaji.com/2012/06/01/bagaimana-tertib-melontar-jumrah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar