Tata cara dan Tips Haji


Tata Cara Haji

Berikut ini dijelaskan bagaimana tata haji secara ringkas dan sesuai sunnah, maka silakan ikuti petunjuk dan amalan-amalan berikut ini:
  • Ihram
Tata cara dan Tips Haji yang pertama adalah Usai melaksanakan umrah, kita tunggu tanggal 8 Dzulhijjah yang disebut “Hari Tarwiyah”. Maka mulailah ihram di hotel masing-masing di Makkah yang diawali dengan mandi, dan pakai parfum di badan, bukan di pakaian ihram.
Setelah pakai ihram, bacalah doa ihram:

لبيك اللهم حجة

  • Mabit/Bermalam di Mina
Kemudian, Tata cara dan Tips Haji yang kedua adalah berangkatlah ke Mina pada pagi hari setelah terbit matahari, tanggal 8 Dzulhijjah tsb.

Sesampai di Mina, qoshor ,tanpa di jama’ antara sholat Zhuhur dan Ashar. Artinya: Kerjakan sholat Zhuhur 2 raka’at pada waktunya dan Ashar dua raka’at pada waktunya.

Demikian pula Sholat Maghrib dan Isya’ diqoshor, tanpa dijama’.

Bermalamlah di Mina agar bisa sholat Shubuh di sana sebagaimana sunnah Nabi –Shollallahu alaihi wasallam-.
  • Wuquf/Berdiam Diri di Arafah
Usai sholat Shubuh di Mina, berangkatlah ke Arafah setelah terbit matahari. Waktu itu sudah tanggal 9 Dzulhijjah. Sambil bertalbiyah.

Tiba di Arafah lakukan sholat Zhuhur dan Ashar dua-dua raka’at, yaitu dijama’taqdim dan qoshor. Jika anda sudah jelas berada dalam batas Arafah, berdolah sambil angkat tangan. Di sini tak ada doa yang diwajibkan, bebas berdoa. Namun jika mau berdoa, maka pakailah doa Nabi-Shollallahu alaih wasallam- dan perbanyak baca:

لا إله إلا الله وحده لا شريك له, له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير

Tetaplah berdoa sampai tenggelam matahari. Ingat jangan sampai waktu kalian habis bicara dan jalan. Gunakan baik-baik untuk berdoa karena Allah Ta’ala mendekat ke langit dunia di hari Arafah.

Ingat jangan sampai tinggalkan Arafah sebelum matahari terbenam !!
  • Mabit Mudzalifah
    Mabit Mudzalifah
    Mabit/Bermalam di Muzdalifah
Tinggalkanlah Arafah setelah matahari terbenam menuju Muzdalifah.

Setiba di Muzdalifah, langsung kerjakan sholat Maghrib dan Isya’ dengan jama’ta’khir dan qoshor.Artinya: Maghrib dikerjakan di waktu Isya’ tetap 3 raka’at, dan Isya’ 2 raka’at.

Usai sholat, istirahat dan tidurlah, jangan ada kegiatan karena besok ada kegiatan berat. Jika mau, berwitir sebelum tidur seperti kebiasaan anda sehari-hari.
Bermalamlah di Muzdalifah sampai shubuh agar bisa kerjakan sholat shubuh disana.

Usai sholat shubuh, duduklah banyak berdzikir dan berdoa sambil angkat tangan atau bertalbiyah.

Jangan tinggalkan Muzdalifah selain orang-orang lemah, seperti orang tua lansia, wanita, anak kecil, dan petugas haji. Orang ini boleh pergi setelah pertengahan malam.
  • Jumrah
    Jumrah
    Melempar Jumrah Aqobah/Kubro
 Tinggalkan Muzdalifah sebelum terbit matahari pada 
  tanggal 10 Dzulhijjah hari ied , sambil bertakbir, dan
  bertalbiyah menuju Mina melempar.

  Lemparlah Jumrah Aqobah setelah terbitnya matahari
  sebanyak 7 lemparan batu kecil yang anda pungut tadi.
  Ketika melempar menghadap Jumrah, maka jadikan Makkah sebelah kirimu, dan Mina (lokasi perkemahan) sebelah kananmu.

Setiap kali melemparkan batu kecil tsb, ucapkanlah “Allahu akbar” dan usahakan masuk ke dalam kolam. Jika meleset dari kolam, ulangi.Dan Seusai melempar, putuskan talbiyah.
  • Tahallul
    Tahallul
    Mencukur Rambut/Tahallul Pertama
 Seusai melempar, maka gundullah rambut kalian atau
 pendekkan/cukur rata. Adapun wanita, maka potong rambut
 sendiri dengan gunting yang dibawa seukuran 1 ruas jari.
 Dengan ini berarti anda telah melakukan tahallul awal. Maka
 anda sekarang boleh pakaian biasa, gunakan parfum,
 gunting kuku dan bulu, dll. Namun Jimak dengan istri belum
 boleh !!





  • Menyembelih Kambing
Sembelihlah kambing pada tanggal 10 Dzulhijjah atau setelahnya pada hari-hari tasyriq (tanggal 11,12, dan 13 Dzulhijjah).
Dilarang keras menyembelih kambing sebelum tanggal 10 Dzulhijjah. Barangsiapa yang menyembelih sebelum tanggal tsb, maka sembelihannya tidak sah, harus diganti, atau puasa 3 hari pada hari-hari tasyriq, dan 7 hari di Indonesia.

Bagi petugas pembeli dan penyembelih kambing yang biasanya dijabat oleh ketua kloter atau pembimbing, maka kami nasihatkan agar takut kepada Allah jangan sampai menyembelih hadyu/kambingnya sebelum tgl 10. Jika kalian lakukan itu, maka kalian telah berdosa karena membuat ibadah orang kurang pahalanya. Jika pengurus ambil keuntungan dari kambing yang disembelih sebelum tgl 10 tersebut, maka ia telah memakan harta orang dengan cara yang haram dan batil.
Bertaqwalah kepada Allah dan takut pada hari kalian akan diadili di padang Mahsyar !!

Menyembelih hewan korban bagi jama’ah haji tidaklah wajib, yang wajib hari itu adalah menyembelih kambing yang memang wajib dilakukan oleh haji tamattu’ atau qiron. Kambing ini disebut “hadyu”. Jangan sampai tertipu dengan sebagian orang yang tidak takut kepada Allah yang mewajibkan potong hewan korban di waktu itu, padahal tidak wajib karena hanya semata-mata ingin meraih keuntungan yang banyak !!
  • Tawaf Ifadhoh
Setelah cukur dan memakai baju biasa, berangkatlah menuju Makkah untuk tawaf ifadhoh. Lakukan tawaf sebagaimana waktu umrah sebanyak 7 putaran, lalu sholat sunnat 2 raka’at di belakang maqom Ibrahim. Kemudian mengarahlah ke kran-kran air Zamzam untuk minum sebanyak-banyak dan siram kepala. Setelah itu kembali ke Hajar Aswad cium atau lambaikan tangan pada garis lurus dengan Hajar Aswad.
  • Sa’i
Berikutnya anda menuju ke shofa dan lakukan amalan-amalan sebagaimana telah dijelaskan pada “Tata Cara Umrah”, tadi di atas. Usai 7 Putaran, maka anda dianggap telah bertahallul kedua, namun tanpa bercukur lagi. Maka dengan ini anda dibolehkan melakukan jimak dengan istri.
Tawaf Ifadhoh dan sa’I boleh dilakukan hari-hari tasyriq atau sisa hari-hari haji lainnya selama Anda di sana. Tapi lebih cepat lebih bagus. Namun ingat, jangan sampai jimak sebelum lakukan 2 hal ini.
  • Mabit/Bermalam di Mina
Selesai tawaf Ifadhoh dan sa’I di Makkah, maka kembalilah ke Mina untuk bermalam selama 2 atau 3 hari. Bermalam disana wajib.
Selama 3 hari di Mina, sholat Zhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya’ dikerjakan secara qoshor. Artinya dikerjakan Zhuhur dua raka’at pada waktunya, Ashar 2 raka’at pada waktunya, dan Maghrib tetap pada waktunya, serta Isya’ 2 raka’at pada waktunya.
Siang harinya tgl 11 setelah shalat zhuhur, berangkatlah ke 3 jumrah untuk melempar sebanyak 21 biji.
Berikutnya anda berangkat ke tempat pelemparan, dan lemparlah 3 jumrah
tsb, yang dimulai dengan Jumrah Shughra dekat Masjid Khoif sebanyak 7 lemparan.
Di Jumrah Shughra ini, lakukan beberapa amalan berikut:
  1. Ketika melempar di sini menghadaplah ke arah Jumrah dengan menjadikan Makkah sebelah kirimu & Mina (lokasi perkemahan) sebelah kananmu.
  2. Lemparlah Jumrah shughra dengan batu kecil sambil ucapkan “Allahu Akbar” setiap kali melempar.
  3. Carilah tempat sunyi untuk berdo’a di sini menghadap kiblat sambil angkat tangan.
Lalu anda menuju ke Jumrah Wustho (tengah) dan lakukanlah 3 amalan yang anda lakukan tadi di Jumrah Wustho.
Selanjutnya menuju ke Jumrah Kubro yg biasa disebut “Jumrah Aqobah”, dan lakukan juga amalan di sini yang anda lakukan di Jumrah Shughro dan Wustho. Cuma di sini anda tak dianjurkan berdoa. Tapi lansung pergi !! Inilah yang dilakukan pada tgl 11.

Pada tgl 12q & 13 Dzulhijjah, lakukanlah saat itu apa yang anda lakukan pada tgl 11 tadi di atas.
Jika anda tergesa-gesa karena ada hajat, anda boleh tinggalkan Mina pada tgl 12 Dzulhijjah. Ingat jangan sampai kedapatan waktu maghrib. Jika kedapatan maghrib sementara masih di Mina, maka anda harus bermalam lagi.

Jika anda selesai melempar tgl 13 Dzulhijjah-dan inilah yg afdhol-, maka anda dianggap telah menyelesaikan ibadah haji. Semoga ibadah hajinya ikhlas dan mabrur.
  • Tawaf Wada’/Tawaf Perpisahan
Tawaf wada’ hukumnya wajib dilakukan jika seseorang sudah hendak bersafar meninggalkan Makkah. Kota kenangan dalam beribadah dan taat kepada Allah. Semoga Allah masih perkenankan kita kembali lagi ke Makkah.

Lakukanlah tawaf wada’ sebagaimana halnya tawaf ifadhoh dan tawaf umrah. Tapi dengan memakai pakaian biasa.

Jika anda ingin-sebelum keluar dari Masjidil, berdoalah di Multazam, yaitu suatu tempat antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Berdoa’alah disini banyak-banyak tanpa harus angkat tangan. Doa dengan sungguh-sungguh sambil menempelkan dada, wajah, kedua lengan dan tangan untuk mengingat akan kondisi kita di padang Mahsyar dan menunjukkan di hadapan Allah akan kelemahan kita dan butuhnya kita kepada-Nya. Ini merupakan sunnah. Namun jangan diyakini bahwa kita tempelkan badan kita disitu karena ada berkahnya. Itu hanya sekedar menunjukkan perasaan butuh dan rendah diri kita kepada Allah,serta sekedar ikuti sunnah.

Sebelum kembali, berilah kabar gembira keluarga di Indonesia. Lalu sesampai di Indonesia, jangan langsung ke rumah, tapi ke masjid dulu sholat sebagaimana sunnah Nabi –Shollallahu alaihi wasallam.

Demikian manasik yang bisa tuliskan disini menurut sunnah. Wallahua’lam. Semoga ini merupakan amal sholeh kami. Akhir doa kami,
Alhamdulillah washollallahu alaih wasallam.
Sumber:http://www.travelhajiumroh.web.id/2011/11/tata-cara-dan-tips-haji.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar