Sabtu, 29 Desember 2012

Potong Antrean Haji, Kemenag Kaji Jurus Prioritas

                                        Antara
Potong Antrean Haji, Kemenag Kaji Jurus Prioritas
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) berencana mengubah sistem penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 2013. Salah satu yang menjadi fokus yakni memangkas jumlah anterean keberangkatan tersebut. Upaya perubahan mekanisme tersebut didiskusikan dalam Seminar Nasional Perhajian di Convention Hall Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (22/12).

Direktur Jendral Penyelenggaran Haji dan Umrah, Kemenag, Anggito Abimanyu mengatakan, masyarakat memang kerap kali mengeluhkan sistem penyelenggaraan haji, terlebih, soal antrean.

"Ada beberapa upaya yang telah kami siapkan, mudah-mudahan dapat mengurangi jarak waktu keberangkatan para calon jamaah," kata Anggito pada Republika usai membawakan materi seminarnya.

Dia mengatakan, rata-rata jarak anterian tersebut bisa mencapai 10 tahun. Pasalnya, jumlah pendaftar setiap tahunnya terus meningkat. Untuk tahun ini saja, menurutnya, ada sekitar 1,9 juta para calon jamaah haji yang menunggu diberangkatkan.

Dengan masalah tersebut, Anggito menyatakan, nantinya pihak Kemenag akan berupaya melakukan penambahan jumlah kuota, mengurangi dana talangan haji dan membuat prioritas bagi masyarakat yang belum melaksanakan ibadah tersebut.

Kami masih melakukan kajian atas sistem itu, agar mereka yang pernah menunaikan ibadah haji, tidak berangkat dua kali," ujarnya.

Namun, sistem itu masih dalam proses perancangan. Dia berharap, di tahun 2013 nanti, regulasi penyeleksian tersebut dapat berjalan guna mengurangi anterian calon jemaah haji.

Sumber:http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/12/12/22/mff6lp-potong-antrean-haji-kemenag-kaji-jurus-prioritas

Inilah Lima Program Haji 2012/2013


Inilah Lima Program Haji 2012/2013
Ribuan jamaah haji melontar jumrah, yakni melempar batu pada pilar yang melambangkan setan di Mina dekat kota suci Makkah, Jumat (26/10). (Hassan Ammar/AP)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Anggito Abimanyu memaparkan lima pilar yang menjadi fokus program haji yang akan dilakukan Kementerian Agama pada periode 2012/2013 ini.

Hal itu dipaparkannya pada Seminar Nasional Perhajian Tahun 2012 bertema 'Perhajian: Evaluasi dan Tantangan' di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (22/12) pagi.

Inilah 5 program tersebut

1. Reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas SDM (2012)
2. Optimalisasi pengelolaan dana (2012)
3. Modernisasi sistem informasi haji (2012)
4. Peningkatan program manasik ibadah haji dan petugas haji Kementerian Agama serta pengawasan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dan Perusahaaan Penyelenggara Ibadah Umroh (PPIU) (mulai 2012)
5. Revitalisasi asrama haji dan aset haji (2013)

Sumber:http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/12/12/22/mfevqb-inilah-lima-program-haji-20122013

Kemenag: Tutup Pendaftaran Haji? Tidak Mungkin

Sri Ilham Lubis

REPUBLIKA.CO.ID, YOGAKARTA  Kementerian Agama menegaskan tidak mungkin melakukan moratorium pendaftaran haji saat ini meskipun saat ini antrean haji saat ini telah mencapai 16 tahun. Sesuai aturan perundang-undangan, yaitu UU nomor 13 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah nomor 79 tahun 2012 hal tersebut tidak dimungkinkan.

"Peraturannya tidak memungkinkan. Jika pendaftaran haji ditutup maka kami akan dituntut masyarakat," ujar Direktur Pelayanan Haji Kementerian Agama, Sri Ilham Lubis, pada Seminar Nasional Perhajian Tahun 2012 bertema 'Perhajian: Evaluasi dan Tantangan' di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sabtu (22/12).

Menurut Sri, Kementerian Agama sudah berusaha seoptimal mungkin memberikan keringanan sebesar-besarnya kepada para jamaah haji. Meskipun realistasnya sewa rumah di Mekkah dan biaya penerbangan ke Mekkah mengalami kenaikan, Kementerian Agama tidak membebankan kenaikan tersebut kepada jamaah haji.

"Kita mengembalikan manfat dari setoran awal (jamaah haji) dalam bentuk pelayanan. Jadi tidak ada dana yang digunakan untuk Kementerian Agama," tutur Sri.

Pernyataan Sri tersebut disetujui Wakil Ketua Himpunan Penyelenggara Umrah & Haji (HIMPUH) Rustam Sumarna. Menurutnya, moratorium hanya akan menyebabkan masalah muncul di kemudian hari.


"Bayangkan jika saat ini pendaftaran ditutup, kemudian suatu hari dibuka kembali. Maka jumlah pendaftar akan sangat besar bak air bah. Hal itu juga menciptakan ketidakadilan," katanya.

Sumber:http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/12/12/22/mff4ao-kemenag-tutup-pendaftaran-haji-tidak-mungkin

Penyelenggaraan Haji 2013 Akan Berubah

                   Republika/Agung Supriyanto
Penyelenggaraan Haji 2013 Akan Berubah
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA –- Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) berencana mengubah sistem penyelenggaraan ibadah haji  pada tahun 2013. Upaya perubahan mekanisme tersebut didiskusikan dalam Seminar Nasional Perhajian di Convention Hall Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (22/12).

Direktur Jendral Penyelenggaran Haji dan Umrah, Kemenag, Anggito Abimanyu mengatakan, masyarakat memang kerap kali mengeluhkan sistem penyelenggaraan haji, terlebih soal antrean keberangkatan. Karena itu, dia mengatakan, nantinya di tahun 2013, pihaknya akan memangkas jumlah antrean tersebut.

“Ada beberapa upaya yang telah kami siapkan.Mudah-mudahan dapat mengurangi jarak waktu keberangkatan para calon jamaah,” kata Anggito pada Republika usai membawakan materi seminarnya.

Dia mengatakan, rata-rata jarak antrean tersebut bisa mencapai 10 tahun. Pasalnya, jumlah pendaftar setiap tahun terus meningkat. Untuk tahun ini saja, menurutnya, ada sekitar 1,9 juta para calon jamaah haji yang menunggu diberangkatkan.

Dengan masalah tersebut, ia menyatakan, nantinya pihak Kemenag akan berupaya melakukan penambahan kuota, mengurangi dana talangan haji, dan membuat prioritas bagi masyarakat yang belum melaksanakan ibadah tersebut.

“Kami masih melakukan kajian atas sistem itu. Agar mereka yang pernah menunaikan ibadah haji, tidak berangkat dua kali,” ujarnya.

Saat ini, sistem tersebut masih dalam proses perancangan. Anggito berharap, tahun 2013 nanti, regulasi penyeleksian tersebut dapat berjalan guna mengurangi anterian calon jemaah haji.

Sumber:http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/12/12/22/mff69q-penyelenggaraan-haji-2013-akan-berubah

Rabu, 26 Desember 2012

Anggito: Kemenag Membuka Diri untuk Perbaikan Haji

                        Antara
Anggito: Kemenag Membuka Diri untuk Perbaikan Haji
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu.

 

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Anggito Abimanyu menegaskan pihaknya membuka diri untuk menerima pemikiran cerdas dari penggiat haji dan umrah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan dalam melayani jamaah haji.

"Dewasa ini tantangan penyelenggaraan haji makin besar. Untuk menghadapinya tahun depan pemerintah menggelar lima pilar perbaikan,"
kata Anggito di Jakarta, Minggu.

Lima pilar perbaikan yakni reformasi birokrasi, optimalisasi pengelolaan dana haji, modernisasi sistem informasi haji, peningkatan manasik haji, dan revitalisasi asrama haji dan aset-aset haji.

Lima pilar penyelenggaraan haji dibahas Anggito saat seminar nasional haji bertajuk "Perhajian: Evaluasi dan Tantangan" di kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (22/12).

Diakui Anggito, akhir-akhir ini, dari lima pilar di tersebut, yang paling disorot publik dalam penyelenggaraan haji, adalah menajemen pengelolaan dana haji.

''Dana haji yang tersimpan dari hasil setoran awal jamaah kurang lebih sekitar Rp43,5 trilyun. Pengelolaan outstanding dana haji sebesar itu untuk mengurangi beban jemaah dalam membayar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. Jadi, subsidi biaya itu diberikan untuk peningkatan pelayanan,'' katanya.

Pengelolaan dana, sambung Anggito, diprioritaskan penempatannya melalui instrumen investasi berbasis syariah. ''Ditempatkan di sana supaya nilai manfaat buat jamaah bisa optimal. Ujrahnya akan dimanfaatkan untuk kepentingan fasilitas jemaah secara langsung (direct cost). Langkah ini akan menghasilkan multiplier effect, antara lain adalah memperluas basis pembiayaan anggaran negara. Dan, mendorong pertumbuhan pasar keuangan syariah di Indonesia,'' ucapnya.

Untuk itulah, ungkap dia, diperlukan sistem pengelolaan dana, karena semakin banyak dana itu terkumpul, nanti akan semakin rumit.

"Terutama menjaga pengelolaan dana haji itu agar amanah, jauh dari fitnah. Dan, tentunya tidak merugikan jamaah," katanya.


Sumber:http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/umroh-haji/12/12/23/mfgqpy-anggito-kemenag-membuka-diri-untuk-perbaikan-haji