Senin, 21 Mei 2012

Menag: Masa Daftar Tunggu Calhaj Sulsel 14 Tahun


21 Mei 2012
Makassar--Menteri Agama H Suryadharma Ali mengatakan tingkat kemakmuran masyarakat Sulawesi Selatan kini semakin membaik. Buktinya yang mendaftar haji hingga kini sudah mencapai 104.000 orang. Sementara kuota haji yang didapatkan Sulsel setiap tahun hanya 7.000-an jamaah.

“Jadi setidaknya calon jamaah haji yang sudah mendaftar di Sulawesi Selatan secara bergiliran berangkat haji harus menunggu sampai 14 tahun,” kata Menag usai membuka Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) PPP di Makassar, Ahad (20/5).

Menag mengatakan, secara nasional calon jamaah haji (Calhaj) daftar tunggu hingga kini sudah mencapai 1,7 juta orang, sementara kuota haji Indonesia setiap tahunnya hanya 211.000 orang, sehingga mereka harus sabar menunggu giliran keberangkatan hingga 14 tahun mendatang.

Menurut Menag, untuk mengurangi antrean daftar tunggu yang telah ada, pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Pemerintah Arab Saudi agar diberikan kuota tambahan sebanyak 30.000 orang.

Menag meminta penyelenggaraan ibadah haji dapat dioptimalkan lagi, mulai dari proses pendaftaran (haji reguler dan khusus), penyederhanaan prosedur pembatalan, pengisian sisa dan tambahan kuota, termasuk alokasi petugas daerah.

Oleh karena itu, ke depan, perlu dilakukan efektifitas dan optimalisasi proses pendaftaran hingga penyerderhanaan prosedur dalam penyelenggaraan ibadah haji ke depan. Hal ini erat kaitannya dengan masih banyaknya jamaah haji non kuota. Maka, perlu dilakukan koordinasi terpadu dengan para pemangku kepentingan di dalam negeri dan Arab Saudi, katanya.

Ia juga mengakui bahwa dewasa ini kondisi di Makkah berbeda dengan tahun sebelumnya terkait dengan proyek perluasan Masjidil Haram yang masih terus berlangsung. Keadaan itu menyulitkan pihak jajaran kementerian ini untuk mendapatkan pondokan terdekat pada jarak kurang dari 2000 meter dari Masjidil Haram. Naiknya harga sewa rumah akibat adanya pembongkaran 1700 gedung di sekitar Masjidil Haram menuntut adanya perhatian lebih.

Menurut catatan, perolehan pemondokan sudah mencapai sebanyak 226 rumah atau sebanyak 68,22 persen. Untuk memenuhi kekurangan perolehan pondokan itu perlu dilakukan antisipasi dengan menyewa gedung di wilayah Mahbazin dan Bakhutmah dengan harga yang terjangkau dan disediakan transportasi. Untuk ini perlu dilakukan sosialisasi intensif sehingga jamaah dapat memahami kondisi sesungguhnya.

Ia pun berharap kualitas pelayanan katering jamaah haji di Arab Saudi dilakukan perbaikan dengan mengkombinasikan penyajian sistem prasmanan dan boks khusus di Arafah dan Mina, sedangkan di Madinah perlu makanan ringan tanpa penambahan biaya. Pengetatan pengawasan dan teknis pendistribusian juga perlu perhatian dari para petugas di lapangan.

Hal lain yang menjadi catatan pihak Kemenag adalah perlunya dilakukan penyerderhanaan rekening dan jumlah Bank Penerima Setoran (BPS) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). “Penerimaan dana setoran awal yang dilakukan di 27 BPS perlu penyederhanaan rekening,” ucapnya menambahkan. (dik)
Sumber: http://haji.kemenag.go.id/index.php/subMenu/informasi/berita/detailberita/157

Tidak ada komentar:

Posting Komentar